Cerita Dekor Aan, Episode 9: Menyusuri Jejak Sukses Baru di Sidoarjo

 **Episode 9: Menyusuri Jejak Sukses Baru di Sidoarjo**

Setelah sukses dengan proyek dekorasi pernikahan pertama, Aan merasa semangatnya semakin membara. Namun, tantangan baru segera datang menghampiri, dan kesempatan berikutnya muncul di Sidoarjo—kota yang dikenal dengan banyak acara besar dan keramahtamuannya. Kali ini, Aan menerima permintaan untuk menyediakan bukan hanya dekorasi, tetapi juga tenda dan panggung untuk sebuah acara perusahaan skala besar.

Pagi itu, setelah mempersiapkan rencana kerja di workshop-nya di Surabaya, Aan memulai perjalanan menuju Sidoarjo. Hanya butuh waktu sekitar satu jam dari Surabaya, perjalanan yang cukup singkat namun penuh dengan prospek dan harapan. Saat ia memasuki wilayah Sidoarjo, pandangan pertama tentang kota ini sudah cukup menginspirasi—deretan gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan area publik yang sibuk menandakan potensi bisnis yang besar.

Setibanya di lokasi acara, Aan langsung disambut oleh tim dari pihak penyelenggara acara. Sutris, yang kini menjadi mitranya dalam penyewaan perlengkapan pesta, sudah menunggunya. "Selamat pagi, Aan. Terima kasih sudah datang. Sudah siap untuk memulai proyek besar ini?" tanya Sutris, mengulurkan tangan untuk bersalaman.

Aan mengangguk, "Pagi, Pak Sutris. Ya, saya sudah tidak sabar. Proyek ini akan sangat menantang, tapi saya percaya kita bisa menghadirkan sesuatu yang luar biasa."

Sutris tersenyum, "Saya percaya juga. Acara ini memang membutuhkan kombinasi elemen yang berbeda—tenda besar, panggung yang kokoh, serta dekorasi yang memukau. Saya pikir kerja sama kita sudah cukup kuat untuk menanganinya."

Mereka mulai membahas rincian proyek. Acara perusahaan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dengan kapasitas tamu yang cukup besar—mencakup presentasi penting, sesi diskusi, makan siang, dan tentu saja, acara hiburan di malam hari. Sutris menjelaskan kebutuhan teknis, seperti pemilihan tenda yang cocok untuk kapasitas tamu, serta kebutuhan panggung yang harus kokoh dan elegan.

"Untuk tenda, kita butuh ukuran 15 x 20 meter agar semua tamu bisa duduk dengan nyaman," ujar Sutris. "Selain itu, panggung juga harus cukup tinggi dan stabil agar presentasi atau hiburan yang disajikan bisa terlihat jelas dari semua sudut."

Aan mengangguk, "Saya setuju. Kami bisa menyiapkan dekorasi yang memadukan elemen elegan dan modern untuk menciptakan suasana yang memukau."

Mereka kemudian mengatur waktu untuk pertemuan dengan klien—perwakilan dari perusahaan yang akan mengadakan acara tersebut. Aan menyadari bahwa proyek ini adalah ujian besar bagi keahlian dan kapasitasnya sebagai perancang dekorasi. Ia tidak hanya harus menciptakan estetika yang menawan, tetapi juga memastikan kenyamanan dan fungsionalitas bagi semua tamu yang hadir.

Setelah berbicara dengan klien dan memahami tema serta tujuan acara, Aan mulai merencanakan elemen-elemen dekorasi yang sesuai. Ia memutuskan untuk menggabungkan material alami seperti kayu dan logam dengan sentuhan elegan dari kain satin dan bunga-bunga segar. Salah satu tantangan terbesar adalah memadukan elemen dekorasi dengan tenda dan panggung yang sudah ada, agar semuanya terlihat serasi dan harmonis.

Pekerjaan persiapan mulai dilakukan. Aan dan timnya menghabiskan beberapa hari mengatur semuanya di workshop. Mereka memilih kain satin berwarna biru tua untuk menutup tenda, memberikan kesan mewah dan profesional. Untuk panggung, mereka merencanakan penggunaan lantai kayu alami yang dipadukan dengan lampu-lampu hias di sepanjang tepi panggung. Dengan bantuan Sutris, mereka menyiapkan berbagai perlengkapan—meja kursi, sound system, dan pencahayaan yang berkualitas tinggi.

Tiba hari H, semua perlengkapan sudah dipasang dengan sempurna. Aan memimpin timnya untuk menata dekorasi—menempatkan rangkaian bunga segar di berbagai sudut tenda, menata kursi-kursi dengan rapi, serta menyusun meja dan kursi makan di area makan siang. Timnya bekerja dengan penuh semangat, saling memberi masukan dan memastikan segala elemen terpasang dengan harmonis.

"Bagaimana menurutmu, Aan?" tanya Rani, salah satu anggota timnya yang bertanggung jawab atas rangkaian bunga. "Apakah sudah sesuai dengan yang kita rencanakan?"

Aan tersenyum lebar, "Ini sudah luar biasa, Rani. Kamu dan timmu sudah melakukan pekerjaan yang sangat baik. Semua terlihat begitu elegan dan berkelas."

Sutris bergabung dengan mereka, memeriksa hasil akhir. "Semuanya terlihat sangat baik. Dengan dekorasi seperti ini, saya yakin klien pasti puas."

Setelah beberapa jam, para tamu mulai berdatangan. Aan memperhatikan bagaimana mereka dengan antusias mengagumi dekorasi yang terpasang. Rangkaian bunga berwarna cerah dan dedaunan hijau menciptakan suasana yang segar dan mewah, sementara tenda besar dengan desain elegan membuat semua orang merasa seolah sedang berada di sebuah pesta eksklusif.

Acara berjalan lancar. Presentasi utama dari perusahaan berlangsung dengan sukses di atas panggung yang kokoh dan terdekorasi indah. Aan memantau dari sudut ruangan, melihat klien dan tamu berbicara, tertawa, dan menikmati momen-momen yang spesial. Ia merasa puas melihat semua usaha dan dedikasinya terbayar.

Namun, tidak semua berjalan tanpa tantangan. Pada saat hiburan malam hari, tiba-tiba cuaca mendung menggantung di atas Sidoarjo. Suara gemuruh dari langit terdengar dan hujan mulai turun dengan deras. Tim Aan dan Sutris harus bekerja cepat untuk melindungi perlengkapan dan tamu yang sudah berada di tenda.

"Pak Sutris, kita harus membuat solusi cepat untuk ini," Aan berkata dengan nada tegang. "Kita bisa menambah tenda tambahan untuk tamu yang tidak bisa duduk di area utama."

Sutris mengangguk, "Kita sudah menyiapkan beberapa tenda tambahan di gudang. Tim kami sedang bergerak sekarang untuk memastikan semua tamu tetap nyaman."

Dalam waktu singkat, tenda tambahan sudah dipasang di sekitar area acara, memberikan perlindungan bagi tamu yang masih ingin menikmati hiburan dan makan malam. Aan terkesan melihat bagaimana timnya tetap bekerja dengan cekatan dan profesional, meskipun hujan deras menerjang.

Hujan akhirnya reda, dan suasana kembali cerah. Aan berdiri di panggung, mendengarkan sambutan dari perwakilan perusahaan yang mengadakan acara tersebut. "Dekorasi dan layanan yang Anda berikan benar-benar luar biasa," kata salah satu perwakilan. "Kami sangat senang dan puas dengan hasilnya."

"Apa yang kamu rasakan, Aan?" Sutris bertanya dengan penuh antusiasme setelah acara selesai. "Semua berjalan dengan sangat baik, meskipun ada sedikit tantangan tadi."

Aan tersenyum, "Saya merasa bangga. Semua kerja keras tim dan dedikasi yang kami tunjukkan benar-benar terbayar. Ini adalah kesempatan yang sangat berarti."

Sutris mengangguk, "Ini adalah awal yang bagus bagi kita berdua. Saya yakin kita bisa melakukan proyek besar lainnya di masa depan."

Mereka berdua berjalan keluar dari lokasi acara, membahas ide-ide baru untuk kolaborasi berikutnya. Aan merasa bahwa setiap pengalaman, setiap tantangan, dan setiap peluang yang mereka hadapi adalah langkah maju yang akan membawanya lebih dekat ke visi besar bisnis dekorasi yang ia impikan.

Sebelum pulang, Aan berdiri sejenak, memandang tenda dan panggung yang sudah selesai. "Ini hanya awal dari perjalanan panjang kita," pikirnya. "Tantangan akan terus datang, tetapi dengan tim yang solid dan semangat yang tidak pernah pudar, aku yakin kami bisa menciptakan banyak momen indah bagi klien di masa depan."

Dengan tekad yang semakin kuat, Aan kembali ke workshop-nya di Surabaya, siap untuk melanjutkan perjalanan bisnis yang penuh dengan kreativitas, tantangan, dan peluang. Di setiap langkahnya, ia belajar, berkembang, dan berusaha memberikan yang terbaik bagi setiap klien yang ia layani. Ini adalah perjalanan yang belum selesai, namun ia tahu bahwa setiap langkah kecil yang diambilnya adalah lompatan besar menuju impian besar yang ia janjikan.